1. SONGKOLO

Songkolo adalah makanan khas Bugis Makassar.
Songkolo atau yg biasa jg disebut Sokko, adalah makanan satu paket ketan hitam/ketan putih ditambah dengan abon (kelapa parut yg disangrai).
Pada bbrp tempat, Songkolo di kemas dgn sedikit berbeda, biasanya ditambah ikan teri kering, ikan asin kecil-kecil atau telur asin.
Songkolo yg saya coba tidak ada tambahan ikan teri atau telur asin, tapi di abonnya campuran antara kelapa dan ikan. Abonnya terasa manis, barangkali sengaja dibuat manis sebagai paduan dengan ketan hitam yg tawar.
Itu sebabnya, jika Anda berjalan di toko oleh-oleh sepanjang jalan Somba Opu, ada banyak sekali penjual abon ikan.
Yang menjadi ciri khas lain, Songkolo dibungkus menjadi satu paket dalam daun pisang.
Songkolo dalam budaya Bugis Makassar biasanya disajikan jika sedang ada hajatan, entah itu syukuran ataupun pernikahan. Ini mengingatkan saya pada kampung saya di Sumatera. Dimana setiap ada hajatan, pasti ada ketan hitam/ketan putih yg keluar. Bedanya, di kampung saya, ketan yg keluar biasanya sudah gurih. Rupanya meski Makassar dan Sumatera dipisahkan lautan dan pulau, budaya kuliner kami sedikit mirip.
Bagi Anda yg ingin mencicipi Songkolo, jangan khawatir harus menunggu sampai ada pesta adat dulu. Songkolo bisa ditemui saat Idul Fitri ataupun Idul Adha, bahkan merupakan salah satu menu yg dijual untuk berbuka puasa.
Di sudut-sudut Kota Makassar, terutama di Jalan Antang Raya, songkolo dijual hingga dini hari. Ini makanan yg paling banyak dijual hingga dini hari, karena mmg ga gampang basi. Cocok buat Anda yg sering kelaparan tengah malam dan ingin sesuatu yg mengenyangkan. Sebutannya Songkolo Bagadang
SOURCE : https://pacarkecilku.com/2016/02/28/songkolo-khas-bugis-makassar/
2. NASU CEMBA
Enrekang yang terletak di Sulawesi Selatan merupakan salah satu
daerah yang memiliki banyak masakan khas. Salah satu masakan khas
Enrekang yang sangat recommended adalah nasu cemba. Makanan ini memang
tidak seterkenal makanan khas daerah lainnya. Namun, makanan ini dijamin
bikin lidah bergoyang.
Nasu cemba memiliki arti tersendiri loh. Nasu berarti masakan
dan cemba adalah nama tumbuhan yang digunakan khusus dalam makanan ini.
Jadi, nasu cemba bisa diartikan masakan cemba.
Yuk, kenal nasu cemba lebih jauh lagi melalui penjelasan di bawah ini!
Biasanya, orang Enrekang memasaknya secara tradisional di atas tunggu api. Namun, seiring perkembangan zaman sudah banyak orang yang memasaknya menggunakan kompor gas.
Bumbu yang digunakan dalam nasu cemba cukup banyak. Bahan
pertama yaitu bawang putih, bawang merah, jahe, merica, dan kemiri yang
telah ditumis. Bahan lainnya yaitu lengkuas, sereh yang telah digeprek,
dan sangrai kelapa. Semua bumbu ini ditambahkan ke dalam rebusan daging
yang sudah melembut.
Cemba (Acacia pennata) ini biasanya tumbuh liar di pinggiran gunung Enrekang. Bentuk daun tumbuhan cemba ini mirip dengan meniran. Bedanya, tumbuhan cemba memiliki tangkai-tangkai yang berduri.
Orang
Enrekang biasanya menyantap nasu cemba bersama nasi, ketupat, atau
buras. Tidak lupa juga lombok tumis hijau yang sangat pedas. Tapi semua
ini tergantung selera saja. Kita bisa menikmati nasu cemba sesuai
keinginan kita.
Nah, itulah hal-hal seputar nasu cemba. Jangan lupa untuk menikmati makanan ini saat berkunjung ke Enrekang. Meski sulit didapat, namun ada beberapa rumah makan yang menyajikannya dengan harga 30 ribu per porsi. Rasanya dijamin bikin ketagihan.
SOURCE : https://www.idntimes.com/food/recipe/resty/mengenal-nasu-cemba-makanan-khas-enrekang-yang-bikin-ketagihan-exp-c1c2/full

Songkolo adalah makanan khas Bugis Makassar.
Songkolo atau yg biasa jg disebut Sokko, adalah makanan satu paket ketan hitam/ketan putih ditambah dengan abon (kelapa parut yg disangrai).
Pada bbrp tempat, Songkolo di kemas dgn sedikit berbeda, biasanya ditambah ikan teri kering, ikan asin kecil-kecil atau telur asin.
Songkolo yg saya coba tidak ada tambahan ikan teri atau telur asin, tapi di abonnya campuran antara kelapa dan ikan. Abonnya terasa manis, barangkali sengaja dibuat manis sebagai paduan dengan ketan hitam yg tawar.
Itu sebabnya, jika Anda berjalan di toko oleh-oleh sepanjang jalan Somba Opu, ada banyak sekali penjual abon ikan.
Yang menjadi ciri khas lain, Songkolo dibungkus menjadi satu paket dalam daun pisang.
Songkolo dalam budaya Bugis Makassar biasanya disajikan jika sedang ada hajatan, entah itu syukuran ataupun pernikahan. Ini mengingatkan saya pada kampung saya di Sumatera. Dimana setiap ada hajatan, pasti ada ketan hitam/ketan putih yg keluar. Bedanya, di kampung saya, ketan yg keluar biasanya sudah gurih. Rupanya meski Makassar dan Sumatera dipisahkan lautan dan pulau, budaya kuliner kami sedikit mirip.
Bagi Anda yg ingin mencicipi Songkolo, jangan khawatir harus menunggu sampai ada pesta adat dulu. Songkolo bisa ditemui saat Idul Fitri ataupun Idul Adha, bahkan merupakan salah satu menu yg dijual untuk berbuka puasa.
Di sudut-sudut Kota Makassar, terutama di Jalan Antang Raya, songkolo dijual hingga dini hari. Ini makanan yg paling banyak dijual hingga dini hari, karena mmg ga gampang basi. Cocok buat Anda yg sering kelaparan tengah malam dan ingin sesuatu yg mengenyangkan. Sebutannya Songkolo Bagadang
SOURCE : https://pacarkecilku.com/2016/02/28/songkolo-khas-bugis-makassar/
2. NASU CEMBA
Mengenal Nasu Cemba, Makanan Khas Enrekang yang Bikin Ketagihan
Sop iga yang beda dari lainnya
Yuk, kenal nasu cemba lebih jauh lagi melalui penjelasan di bawah ini!
1. Bahan utamanya adalah daging iga sapi yang dimasak hingga terasa lembut
Hanya daging pilihan yang bisa digunakan untuk membuat makanan ini yaitu daging iga yang masih melekat pada tulangnya. Iga ini akan dimasak hingga lembut bersama rempah dan bahan khusus lainnya.Biasanya, orang Enrekang memasaknya secara tradisional di atas tunggu api. Namun, seiring perkembangan zaman sudah banyak orang yang memasaknya menggunakan kompor gas.
2. Dari rempah-rempahnya saja sudah bisa dibayangkan bagaimana kenikmatannya
3. Rasa khasnya berasal dari daun cemba
Selain rempah-rempah di atas, ada lagi bahan lain yang memberi rasa khas pada masakan ini yaitu daun cemba. Bagian daun cemba yang digunakan yaitu daun yang masih mudah. Daun cemba ini memberikan rasa asam yang khas sehingga rasa nasu cemba sangat berbeda dengan sop iga lainnya.Cemba (Acacia pennata) ini biasanya tumbuh liar di pinggiran gunung Enrekang. Bentuk daun tumbuhan cemba ini mirip dengan meniran. Bedanya, tumbuhan cemba memiliki tangkai-tangkai yang berduri.
4. Orang Enrekang sering menyantapnya bersama nasi dan cabai tumis
5. Orang Enrekang biasanya memasak Nasu Cemba di hari-hari penting
Nasu cemba bukan makanan yang gampang didapat. Bahkan rumah makan yang menyajikan nasu cemba sangat jarang. Nasu cemba memang biasanya hanya dimasak pada hari-hari khusus seperti acara pernikahan, acara syukuran, dan hari lebaran.Nah, itulah hal-hal seputar nasu cemba. Jangan lupa untuk menikmati makanan ini saat berkunjung ke Enrekang. Meski sulit didapat, namun ada beberapa rumah makan yang menyajikannya dengan harga 30 ribu per porsi. Rasanya dijamin bikin ketagihan.
SOURCE : https://www.idntimes.com/food/recipe/resty/mengenal-nasu-cemba-makanan-khas-enrekang-yang-bikin-ketagihan-exp-c1c2/full
Comments
Post a Comment