Skip to main content

TERMINOLOGI PUFF PASTRY


PUFF PASTRY 


Puff Pastry adalah pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Ciri khas adonan puff pastry adalah memasukkan lemak pada adonan dasar melalui proses pelipatan. Puff Pastry juga dapat dikatakan pastry dengan lapisan-lapisan lemak yang berada di antara lapisan lapisan adonan seh3ingga pada waktu pembakaran terbentuk suatu jaringan terbuka yang getas dan berlapis-lapis menghasilkan produk akhir puff pastry yang renyah.
Adonan Puff Pastry disusun oleh adonan dasar dan lemak roll-in (pelapis). Karena diroll dan di lipat berulang ulang, adonan  memiliki lapisan lapisan lemak yang ketika dipanggang akan menguap yang menimbulkan efek aerasi sehingga menjadikan produk puff pastty yang berlapis lapis, renyah dan lembut. Proses ini merupakan ciri khas dalam pembuatan puff pastry yang sudah menjadi aturan dalam pembuatan nya. Adonan puff pastry dapat diaplikasikan menjadi berbagai produk olahan baik gurih maupun manis, karena karakter rasa adonan puff pastry yang plain menjadikan adonan puff pastry cocok untuk diisi berbagai macam isian atau hanya diberi topping menjadi kue kue kecil yang renyah.
Berawal dari salah satu budaya Mesir, di mana masyarakatnya mengolah tepung dan air untuk membungkus daging yang dimasak. Pastry lalu berkembang ke wilayah Timur Tengah dan dibawa ke Eropa oleh umat Islam pada abad ke-7. Pada abad pertengahan, masyarakat mulai mengenal puding dan pie. Baru setelah memasuki abad ke-17, mulai berkembang puff pastry dan flaky pastry.
Puff pastry awalnya ditemukan oleh seorang warga Perancis bernama Claudius Gele pada tahun 1645. Claudius saat itu ingin membuatkan seloyang roti lezat untuk ayahnya yang sedang sakit dengan menggunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari tepung, air dan mentega. Claudius mengolah adonan, melipat dan memasukkan mentega ke dalam adonan tersebut. Ia lakukan berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia melakukan pemanggangan terhadap adonan tersebut. Di luar dugaan, pengolahan adonan tersebut menghasilkan bentuk kue yang berlapis-lapis dan berongga yang saat ini kita kenal dengan sebutan pastry.



Source : https://www.google.com/amp/s/dhebaker.wordpress.com/2016/02/14/puff-pastry/amp/
http://yumpastry.blogspot.com/2014/12/sejarah-perkembangan-pastry.html?m=1

Comments

Popular posts from this blog

Terminologi Menu Rotasi 1.1

Terminologi Menu Rotasi 1.1 1. Chicken salad hawaiaan     Hawaiian chicken salad adalah makanan pembuka atau appetizer, bisa juga disajikan sebagai menu utama atau main course. Sauce yang digunakanuntuk Hawaiian chicken salad adalah mayonnaise sauce (bisa dibaca diresep sebelumnya ). Resep Hawaiian chicken salad ini cocok untuk wanita pembaca femalebox yang sedang dalam program diet. Hawaiian chiken salad bisa di jadikan menu alternatif. 2. Shrimp bisque     Bisque adalah sup halus yang berasal dari Perancis yang halus, lembut, dan sangat dibumbui, yang secara klasik didasarkan pada kaldu tegang ( coulis ) krustasea . Itu bisa dibuat dari lobster , langoustine , kepiting , udang , atau lobster  .    Diperkirakan nama ini berasal dari Biscay , seperti di Bay of Biscay ,  tetapi krustasea tentu saja bis cuites "dua kali dimasak" (dengan analogi dengan biskuit ) karena mereka pertama kali ditumiskan ringan di kulitnya, kemudian dididihkan dalam anggur dan ba

DESCRIBE INGREDIENTS 04 ( SKU 3 A)

1. CABBAGE  Source :  Did you know that cabbage was one of two vegetable types (the other type was root vegetables) found to be a mainstay for prevention of type 2 diabetes in a recent study of over 57,000 adults in the country of Denmark? In this very large-scale study, adults who closely followed the Healthy Nordik Food Index were found to have the lowest incidence of type 2 diabetes. Importantly, this key health benefit was linked to six food intake categories: (1) fish, (2) rye bread, (3) oatmeal, (4) apples and pears, (5) root vegetables, and (6) cabbage! Researchers have now identified nearly 20 different flavonoids and 15 different phenols in cabbage, all of which have demonstrated antioxidant activity. This impressive list of antioxidant phytonutrients in cabbage is one key reason why an increasing number of studies link cabbage intake to decreased risk of several cardiovascular diseases. You can read more about these individual antioxidants in our Health Bene

Daily Activity 26 Februari 2019 ( indonesian version )

Hello guys. Welcome back lagi di my blog. And hari ini gue melanjutkan apa yang udah di prepare sebelumnya. Pertama tama gue fokusny ke beef stew, jadi daging yang sebelumnya sudah minced berbentuk dice. Di panaskan menggunakan teknik sous vide selama 90 menit kurang lebih dengan suhu 130°C. Beef nya di masukin ke dalam plastic roll yang tebal, kemudian sediakan air dalam stock pot dan memasang alat sous vide pada stock pot. Kemudian di set menggunakan mobile phone dan masukkan beef yang sudah di pres dengan plastic roll tebal lalu biarkan sampai waktu yang ditentukan.  Sambil menunggu, langsung memanaskan brown stock yang sudah jadi, sambil memblanch carrot. Kemudian mengsaute onion, carrot yang sudah di blanch, dan tomato sampai tender namun tidak gosong. Setelah brown stock siap, tambahkan ke dalam saute pan lalu mix hingga merata sambil menunggu beef. Lalu senior incharge memberitahu untuk membuat brown roux sebagai thickening agent. Tidak lama kemudian beef jadi, dan langsung d