Skip to main content

LOCAL FOOD 05

01. BANNANG BANNANG


Bannang-bannang merupakan salah satu makanan khas dari Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Makassar disebut bannang-bannang, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut nennu’-nennu’. Kue yang berbahan dasar dari tepung beras dan gula merah ini memiliki bentuk seperti benang kusut. Bannang-bannang sendiri merupakan salah satu kue yang selalu ada dalam lamaran hingga pernikahan.

Filosofi dan Makna

Bannang-bannang memiliki bentuk seperti benang kusut, yaitu benang yang pangkal dan ujungnya tidak tahu berada dimana. Hal ini menggambarkan beberapa makna dan filosofi, yaitu pertama sebagai manusia kita tidak perlu mempermasalahkan siapa kita, darimana asal usul kita, asalkan selama yang kita lakukan adalah mulia, maka lakukanlah. Makna kedua, yaitu sebagai penggambaran kehidupan rumah tangga / pernikahan sebagai satu kesatuan yang saling terkait (bergabungnya 2 keluarga yang saling membutuhkan dan bekerja sama) dan takkan pernah bisa dipisahkan hingga maut memisahkan. Semakin kusut maka makin sulit untuk diurai atau dipisahkan. Sedangkan rasa gurih dan manis yang dihasilkan dari bannang-bannang menggambarkan sebuah harapan manisnya perjalanan dari pernikahan hingga proses berumah tangga.

Proses Pembuatan

Bannang-bannang terbuat dari campuran beras putih yang sudah digiling atau ditumbuk, gula merah, air, dan minyak goreng kelapa. Pertama, beras putih yang sudah digiling atau ditumbuk halus dicampur dengan gula merah dan air, kemudian aduk hingga encer dan rata. Setelah itu, adonan tersebut dimasukkan ke dalam batok kelapa yang dibentuk menyerupai timba (dengan pegangan) yang bagian bawahnya dilubangi sebagai tempat keluarnya adonan.
Alat untuk membuat bannang-bannang yang terbuat dari batok kelapa (Sumber : http://www.youtube.com)
Selanjutnya, adonan yang dimasukkan ke  alat tersebut dituangkan ke dalam minyak kelapa yang sudah panas di atas wajan. Dalam proses penggorengan, gula merah yang sudah dihaluskan ditaburkan di atas adonan tersebut. Setelah adonan bannang-bannang sudah tampak matang, selanjutnya diangkat dari wajan dan dilipat menggulung. Kue bannang-bannang siap untuk disajikan.
Bannang-bannang merupakan salah satu makanan khas dari Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Makassar disebut bannang-bannang, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut nennu’-nennu’. Kue yang berbahan dasar dari tepung beras dan gula merah ini memiliki bentuk seperti benang kusut. Bannang-bannang sendiri merupakan salah satu kue yang selalu ada dalam lamaran hingga pernikahan.

Filosofi dan Makna

Bannang-bannang memiliki bentuk seperti benang kusut, yaitu benang yang pangkal dan ujungnya tidak tahu berada dimana. Hal ini menggambarkan beberapa makna dan filosofi, yaitu pertama sebagai manusia kita tidak perlu mempermasalahkan siapa kita, darimana asal usul kita, asalkan selama yang kita lakukan adalah mulia, maka lakukanlah. Makna kedua, yaitu sebagai penggambaran kehidupan rumah tangga / pernikahan sebagai satu kesatuan yang saling terkait (bergabungnya 2 keluarga yang saling membutuhkan dan bekerja sama) dan takkan pernah bisa dipisahkan hingga maut memisahkan. Semakin kusut maka makin sulit untuk diurai atau dipisahkan. Sedangkan rasa gurih dan manis yang dihasilkan dari bannang-bannang menggambarkan sebuah harapan manisnya perjalanan dari pernikahan hingga proses berumah tangga.

Proses Pembuatan

Bannang-bannang terbuat dari campuran beras putih yang sudah digiling atau ditumbuk, gula merah, air, dan minyak goreng kelapa. Pertama, beras putih yang sudah digiling atau ditumbuk halus dicampur dengan gula merah dan air, kemudian aduk hingga encer dan rata. Setelah itu, adonan tersebut dimasukkan ke dalam batok kelapa yang dibentuk menyerupai timba (dengan pegangan) yang bagian bawahnya dilubangi sebagai tempat keluarnya adonan.
Alat untuk membuat bannang-bannang yang terbuat dari batok kelapa (Sumber : http://www.youtube.com)
Selanjutnya, adonan yang dimasukkan ke  alat tersebut dituangkan ke dalam minyak kelapa yang sudah panas di atas wajan. Dalam proses penggorengan, gula merah yang sudah dihaluskan ditaburkan di atas adonan tersebut. Setelah adonan bannang-bannang sudah tampak matang, selanjutnya diangkat dari wajan dan dilipat menggulung. Kue bannang-bannang siap untuk disajikan.

02. BIKANG DOANG

1.Bikang Doang



     Bikang Doang adalah kudapan khas makassar yang biasanya di sajikan saat sedang bersantai ataupun saat manjamu tamu. makanan ini terbuat dari tepung terigu, tepung beras, sayuran seperti wortel, kol putih, dan juga daun bawang yang kemudian di goreng, yang membuat makanan ini berbeda dengan bakwan adalah adanya penambahan udang di atasnya sebagai topping dan kudapan ini di sajikan dengan sambal sesuai selera
 
SOURCE : http://kulinerghostea.blogspot.com/2018/10/

Comments

Popular posts from this blog

OTHERS ( CELEBES BUFFET)

JALANGKOTE Jalangkote berasal dari kata 'jalang' yang berarti jalan dan “kote’” yang berarti berkotek-kotek atau teriak. Jalangkote’ dulunya dijajakan oleh anak kecil yang berjualan keliling dari rumah ke rumah sambil berjalan kaki. Hal inilah yang menyebabkan makanan ini disebut jalangkote. Sekilas, jajanan ini mirip dengan pastel. Perbedaannya terletak pada kulitnya. Kulit Pastel biasanya lebih tebal dibandingkan dengan jalangkote. Awalnya isian jalangkote adalah daging cincang yang ditumis bersama potongan ubi jalar putih yang dipotong kecil berbentuk dadu dan toge. Kunci kenikmatan jalangkote’ terletak pada sambalnya yang terbuat dari air cuka, air sisa tumisan isian Jalangkote ’, bawang putih, gula, cabe besar untuk memberikan warna, dan cabai kecil untuk sensasi rasa pedas. (*) PECO DOANG Peco doang adalah makanan Khas dari Sulawesi dengan bahan utama udang yang di tumbuk (bisa juga di blender) bersama dengan cabe dan kemiri lalu di seas...

Daily Activity 26 Februari 2019 ( indonesian version )

Hello guys. Welcome back lagi di my blog. And hari ini gue melanjutkan apa yang udah di prepare sebelumnya. Pertama tama gue fokusny ke beef stew, jadi daging yang sebelumnya sudah minced berbentuk dice. Di panaskan menggunakan teknik sous vide selama 90 menit kurang lebih dengan suhu 130°C. Beef nya di masukin ke dalam plastic roll yang tebal, kemudian sediakan air dalam stock pot dan memasang alat sous vide pada stock pot. Kemudian di set menggunakan mobile phone dan masukkan beef yang sudah di pres dengan plastic roll tebal lalu biarkan sampai waktu yang ditentukan.  Sambil menunggu, langsung memanaskan brown stock yang sudah jadi, sambil memblanch carrot. Kemudian mengsaute onion, carrot yang sudah di blanch, dan tomato sampai tender namun tidak gosong. Setelah brown stock siap, tambahkan ke dalam saute pan lalu mix hingga merata sambil menunggu beef. Lalu senior incharge memberitahu untuk membuat brown roux sebagai thickening agent. Tidak lama kemudian beef jadi, dan langsu...

TRAINING 4

hello foodies jumpa lagi dengan saya di blog ini, sekian lama gak posting apa apa karena libur covid-19, efeknya parah banget ya sahabat foodies. Banyak usaha yang sedang down, dan juga para pegawai pegawai banyak yang di PHK, apa lagi dibidang pariwisata dan perhotelan tentunya sangat terasa . Kita berdoa saja semoga wabah penyakit ini segera ditemukan vaksin nya yah sahabat foodies. Nah, Sekian lama saya libur dikarenakan COVID-19. Akhirnya saya dipanggil kembali untuk training bersama 3 teman saya yang lain di hotel FourPoints Makassar. Tepat hari selasa tanggal 7 Juli 2020 saya masuk kembali training di hotel Fourpoints. Banyak hal yang berubah, banyak suasana yang berubah. Suasana kitchen yang sunyi karena sedikitnya pegawai yang masih kerja di dalam. Penggunaan alat alat kitchen juga lebih di minimalisir. Standar Hygiene di Kitchen pun berubah, seperti wajib menggunakan masker / faceshield, hand glove, dan wajib mencuci tangan setiap 30 menit dan setiap sebelum melakukan sesuatu ...