Skip to main content

Daily Activity 11 April 2019 (indonesian version)

Hello guys welcome di blog gue. Hari ini hari trakhir praktek pada minggu ini. Karena hari esok libur dan tidak ada kegiatan apapun di kampus, karena dosen katany bakalan dinas ke Bandung. Nah, jadi untuk kegiatan general cleaning yang biasanya kita lakuin di hari jumat dipindahkan ke hari ini. So, yg bakal melakukan general cleaning nya hanya kelas gue dan dari prodi ADH. karena hanya kami yang praktek pada hari ini.

Nah, gue tiba di kitchen tepat pukul 06:00 dan menunggu supernvisor yg incharge dateng dan mengabsen kami semua. Tepat pukul 07:00 senior dateng dan mengabsen kami semua lalu oneline di dalam kitchen. Di dalam kami ditanyain progress dari apa yang sudah di prepare. Karena menu trakhir adalah menu thailand. Dan kelompok gue sisa memplating dessert nya yaitu Num Chak Kachan. Kelompok lain sisa melanjutkan appetizer dan main course nya.

Sempet bingung mau plating gimana untuk num chak kachan. Tiba tiba terlintas di otak gue untuk membuat caramel. Ya caramel, cara buat nya ga susah susah amat. Karena tinggal memanaskan pan lalu tuangkan gula secukupnya dan di lelehkan hingga gula mulai meleleh dan berwarna coklat. Tapi jangan kelamaan yah, bisa gosong nanti jadinya. Nah, trus gue langsung meminta boby untuk membuat caramel. Dan percobaan pertama gagal. Namun di coba kembali oleh boby, dan berhasil.



Kemudian utk membentuknya pun di coba berulang kali, hingga mendapatkan bentuk yang pas untuk platingan num chak kachan ini. Bobby temen gue emang paling pinter kalo mau ngurusin platingan dll. Emang udah bidangnya kali ya, karena emang org seni. Setelah selesai, langsung dipindahkan ke tempat foto lalu di foto yang rapi. Sampai dapet angel yang bagus utk hasil foto makanannya. Setelah itu di simpan kembali di cheeler agar caramelnya tidak meleleh. Sambil menunggu teman teman yang lain selesai kemudian akan di explain ke chef Ichal.


Ketika di explain, pak ichal mengomentari tentang caramel yg sebagai garnis terlalu banyak. Harusnya sedikit saja caramelnya karena yang ingin di makan adalah num chak kachan, bukan karamelnya. Dan kami pun mulai tersadar. Ini pelajaran paling berharga, dan tidak akan terulang lagi. Mungkin yang di maksud oleh Chefn Ichal adalah platingannya seperti ini


Setelah mengexplain, kami break utk lunch. Kemudian berkumpul utk melakukan general cleaning. General cleaning kali ini di kerjakan oleh kelas sy dan prodi ADH yang juga praktek di kitchen. General cleaningnya besar besaran, jadi semuanya di bersihkan, yang sudah bersih di bersihkan lagi dan kami selesai tepar pukuk 15:00 WITA. Lalu teman yg muslim menuju masjid untuk sholat. Setelah itu kami menunggu waktu untuk pulang. Sekkan dlu cerita dari gue ya gaess. See you di postingan berikutnyaa. Byeee

Comments

Popular posts from this blog

Daily Activity 26 Februari 2019 ( indonesian version )

Hello guys. Welcome back lagi di my blog. And hari ini gue melanjutkan apa yang udah di prepare sebelumnya. Pertama tama gue fokusny ke beef stew, jadi daging yang sebelumnya sudah minced berbentuk dice. Di panaskan menggunakan teknik sous vide selama 90 menit kurang lebih dengan suhu 130°C. Beef nya di masukin ke dalam plastic roll yang tebal, kemudian sediakan air dalam stock pot dan memasang alat sous vide pada stock pot. Kemudian di set menggunakan mobile phone dan masukkan beef yang sudah di pres dengan plastic roll tebal lalu biarkan sampai waktu yang ditentukan.  Sambil menunggu, langsung memanaskan brown stock yang sudah jadi, sambil memblanch carrot. Kemudian mengsaute onion, carrot yang sudah di blanch, dan tomato sampai tender namun tidak gosong. Setelah brown stock siap, tambahkan ke dalam saute pan lalu mix hingga merata sambil menunggu beef. Lalu senior incharge memberitahu untuk membuat brown roux sebagai thickening agent. Tidak lama kemudian beef jadi, dan langsu...

OTHERS ( CELEBES BUFFET)

JALANGKOTE Jalangkote berasal dari kata 'jalang' yang berarti jalan dan “kote’” yang berarti berkotek-kotek atau teriak. Jalangkote’ dulunya dijajakan oleh anak kecil yang berjualan keliling dari rumah ke rumah sambil berjalan kaki. Hal inilah yang menyebabkan makanan ini disebut jalangkote. Sekilas, jajanan ini mirip dengan pastel. Perbedaannya terletak pada kulitnya. Kulit Pastel biasanya lebih tebal dibandingkan dengan jalangkote. Awalnya isian jalangkote adalah daging cincang yang ditumis bersama potongan ubi jalar putih yang dipotong kecil berbentuk dadu dan toge. Kunci kenikmatan jalangkote’ terletak pada sambalnya yang terbuat dari air cuka, air sisa tumisan isian Jalangkote ’, bawang putih, gula, cabe besar untuk memberikan warna, dan cabai kecil untuk sensasi rasa pedas. (*) PECO DOANG Peco doang adalah makanan Khas dari Sulawesi dengan bahan utama udang yang di tumbuk (bisa juga di blender) bersama dengan cabe dan kemiri lalu di seas...

Training 1 (The Beginning)

hallo foodiees.. , jumpa lagi di blog saya. Gak terasa yah udah lama gak posting di blog ini. Akibat Liburan yang terlalu dinikmati ya. Nah, Sekarang saya lagi masa On The Job Training di Suatu hotel terkenal di Kota Makassar, yaitu Hotel Four Points By Sheraton yang berlokasi di jalan Andi Djemma no 130. Pada tanggal 15 Januari 2020 melakukan interview dengan HRD hotel Four Points, Kemudian kami ditunjukkan Tempat Kitchen dari hotel tersebut, dan disini kami menunggu Jadwal masuk Training di hotel ini. Dan kami mulai training tepat tgl 27 Januari 2020, dimana terbagi menjadi 1 orang di main kitchen, 1 orang di Banquet dan dua orang di pastry kitchen. Nah, Saya berada di section Main Kitchen. Hari pertama masuk sangat gugup gaisss, Disitu saya sampai tidak tahu harus berbuat apa, semua yang saya temui saya greetings.  Saya juga masih belum tahu yang mana senior dan yang mana anak training dari SMK 4, Claro, dan SMK di Polewali. Kebanyakan bertanya dan kebanyakan bengong karena tida...