Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2019

LOCAL FOOD 04

1. COTO MAKASSAR   Kuliner khas Makassar yang paling mudah ditemui adalah Coto Makassar. Kuahnya dibuat dari rebusan jeroan bercampur daging sapi yang diiris-iris kecil-kecil. Biasanya soto ini dinikmati bersama ketupat atau burasa khas Makassar. Coto Makassar atau yang kadang disebut dengan nama Coto Mangkasara merupakan kuliner khas kebanggaan masyarakat Makassar. Tidak mengherankan jika Garuda Indonesia menjadikannya menu pilihan dalam penerbangan dari dan ke Makassar. Sajian soto ini sebenarnya tak berbeda jauh dengan jenis soto dari daerah lain di nusantara. Tapi memang, Coto Makassar memiliki kekhasan berupa bumbu rempah dan kacang untuk membuat kuah yang kental. Ada sekitar 40 macam rempah untuk membuat Coto Makassar. Orang Makassar menyebutnya ampah patang pulo . Selain aneka macam rempah, sambal taoco asal Tiongkok pun menjadi bagian tak terpisahkan dari Coto Makassar. Rempah tersebut terdiri dari kacang, kemiri, cengkeh, pala, foeli, sere yang ditumbuk halus,

OTHERS INDONESIAN BUFFET

1. DOJANG NAKENG Hidangan makanan pembuka ini adalah salah satu makanan laut atau biasa disebut seafood yang mana bahan utamanya adalah udang dan cumi kemudian di campur dengan beberapa bahan seperti seafood stock, sereh daun jeruk, bawang merah, cabe merah, daun mint dan kelapa sangrai . Menu ini asli dari Flores, Nusa Tenggara Barat. 2. RUJAK MIE Mie Rujak khas Palembang adalah mie yang menggunakan saus cuka dan gula merah. Isinya lengkap mulai dari mie kuning, soun, dan tauge. Mie rujak dari Palembang menggunakan mie kuning basah dan suun sebagai bahan utamanya. Bentuk pelengkap lainnya yaitu tahu, tauge yang telah diseduh air panas dan mentimun. Saus ini dibuat dari air matang, gula merah, cuka, dan rempah-rempah yang terdiri dari lada merah, bawang putih, ebi, dan garam. Taburan bawang goreng dan kerupuk mie renyah. Meski tidak dibuat dari buah-buahan dan sayuran segar, nama rujak dalam masakan ini sepertinya menggambarkan sensasi segar saat

RESUME MODERNIST CUISINE CHAPTER 5 SUB BAB 5 DAN 6 By Nathan Mhyrvold

CHAPTER 5 (SUB BAB 5 ) BRINES AND MARINADES Garam bukan hanya bumbu universal. Ia juga memiliki kemampuan kimia yang kuat untuk mempertahankan jus dalam ikan dan daging selama proses memasak, namun Anda harus   mendistribusikan garam secara merata pada daging dalam penanganan yang tepat. Itu tidak mudah, tetapi ada beberapa alat khusus sehingga membuatnya dapat dikelola. Garam dan tepung yang diberikan pada bagian luar ikan atau sepotong daging tidak bekerja dapat dengan baik, kecuali jika Anda ingin rasa yang khas dan tekstur daging yang diawetkan halus, seperti daging kornet atau salmon asap. Pada penanganan seperti itu, sebenarnya garam menyebabkan protein dalam daging berantakan. Efek yang lebih halus dari brining lebih bermanfaat secara luas.Brining adalah teknik merendam daging dalam larutan garam encer sampai Garam larut meresap ke jaringan otot daging. Anda memberikan untuk konsentrasi akhir sekitar 0,5% garam di seluruh meatweak dibandingkan dengan mendiamkannya. Tan